Dua Mahasiswa Magister Teknik Mesin Lulus Tepat Waktu
Dua pria ganteng bernama Imam Rudi Sugara dan Deny Tomy Andrianto telah menyelesaikan studi pada program Magister Teknik Mesin tepat waktu, yakni empat semester pada Januari 2023. Keduanya dari Banyuwangi dan mengambil peminatan yang sama, yakni Konversi Energi. Namun dua orang ini berbeda. Apa saja perbedaanya? Yuk kita simak sekilas mereka berdua.
Imam Rudi Sugara menamatkan studi S1 di bidang Teknik Mesin dari Universitas Udayana, Bali. Usai kuliah S1 bekerja sebagai marketing pada PT. Astra International. Tesisnya berjudul “Studi Eksperimental Karakteristik Pembakaran Biodiesel Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) dengan Pengaruh Medan Magnet”. Rudi suka melancong menaruh minat pada studi ke luar negeri. Maka usai kuliah S2 ini, beliau ingin bekerja atau melanjutkan studi ke luar negeri, Walau sudah berkeluarga, Rudi dapat menuntaskan studi S2-nya dalam empat semester. “Kuncinya saya harus dapat membagi waktu” katanya.
Rudi sangat terkesan dengan dosen Magister Teknik Mesin terutama pembimbing tesisnya, Dr Nasrul Ilminnafik dan Dr Salahuddin Junus, yang telah mencurahkan sepenuh perhatian untuk membantu dia lulus tepat waktu. Salah satu pesan dia untuk almamater yang baru saja dia menuntaskan gelar masternya adalah harapan untuk melengkapi alat-alat laboratorium dan supaya terhubung dengan jaringan pendidikan internasional.
Deny Tomi Andrianto telah menamatkan jenjang sarjana terapan D4 Teknik Otomotif dari Politeknik Negeri Jember. Waktu mendaftar S2 di Mesin UNEJ, belau bekerja sebagai staff PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah). Tesis dia berjudul “Karakteristik Api Pembakaran Premixed Biodiesel Nyamplung dengan Etanol dan Pemberian Induksi Medan Magnet”.
Usai menamatkan studi S2, pria lajang ini ingin bekerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi. Berkat ketekunan dan bimbingan intensif dari pembimbing utamanya Dr Muh Nurkoyim Kustanto dan Dr Yuni Hermawan dapat menuntaskan studi S2 dalam empat semester. Pria yang hobi mancing di laut ini mendapatkan pengalaman berharga selama studi S2 di UNEJ. “Kuliah di sini menambah wawasan saya, pola berfikir yang lebih luas untuk melihat dan menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang yang berbeda” tegasnya.