Diskusi kurikulum S-2 Mesin dengan Assoc. Prof Tim Pasang dari AUT-New Zealand

Peninjauan kurikulum berkelanjutan diperlukan untuk menjamin bahwa kerikulum mengikuti perkembangan jaman dan mampu mengantisipasi kebutuhan masa depan. Kali ini, jurusan mesin mendapat kunjungan tamu Assoc Prof Tim Pasang dari Auckalnd Univeristy of Technology – New Zealand. Dengan posisi beliau sebagai Head of Department (HOD) Mechanical Engineering di kampus AUT, tentu saja sangat mumpuni menceritakan bagaimana mengembangkan kurikulum bidang teknik mesin. Mengingat department yang beliau pimpin selain mengayahi program B.Eng.Tech (diploma) , B.Eng with honours (S-1) dan post garduate (magister dan doctoral).

Diskusi dimulai dengan paparan kurikulum S-1 Teknik Mesin Unej oleh Bpak dDanang Yudistiro dan jenjang S-2 oleh Dr Salahuddin Junus. Kemudian Prof Tim, panggilan akrab Profm Tim Pasang, memberikan komentar dan gambaran  kurikulum yang dijalankan di department of Mecahnical Engineering AUT. Memang agak jauh berbeda. Di AUT bobot sks tiap mata kuliah relatif besar dan tidak banyak menawarkan mata kuliah seperti mata kuliah dasar umum (MKDU). Semua mata kulaih dasar keteknikmesinan disajikan secara proporsioal seperti design, fluid mechanics and thermodynamics, manufacturing technology dan material sciences. Namun beliau menekankan bahwa apa yang baik di AUT belum tentu baik diterapkan di Unej. Jadi tetap harus pandai memilih dan memilah dalam menyusun kurikulum.

Untuk jenjang magister, di AUT sedikit menyajikan matematika tetapi lebih banyak ke managerial seperti manajemen produksi dan operasi, manajemen teknologi dan pengenalan teknologi terbaru bidang teknik mesin. Mengingat jenjang ini diperuntukkan bagi para lulusan B. Eng atau B.Eng with honours yang sudah menapaki dunia kerja. Jenjang ini juga membekali mahasiswa dengan keterampilan riset bagi yang sangat diperlukan bagi lulusan yang ingin melanjutkan ke jenajang doktoral. Ada dua skim yaitu master by research dan master by course.

Acara ini membuka wawasan bagi koordinator program studi dan para dosen tentang kurikulum di negeri lain. Tentunya akan kita ambil yang baik dengan tetap berpijak pada kearifan lokal dan pertimbangan lain.

Berfoto bersama usai FGD bersam Prof Tim Pasang (barisan belakang no 6 dari kanan)

 

(Pewarta: M.Darsin)

You may also like...