Dr Mahros didapuk menjadi juri pada National Essay Competition Agrifair 2019
Bertepatan dengan tanggal 10 Oktober 2019, Dr Mahros menjadi juri presentasi para finalis lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember. Tema esai adalah “Inovasi dalam pengembangan potensi lokal guna menunjang Indonesia Raksasa Ekonomi 2050”. Acara ini diselenggaran di Gedung Mas Soerachman lantai 3 mulai pukul 9.30 pagi hingga 14.30 WIB. Dewan juri terdiri atas tiga orang dosen: Dr. Lenny Widjayanthi, S.P., M.Sc dari dan Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M keduanya dari Fakultas Pertanian dan Mahros Darsin, S.T., M.Sc., Ph.D dari Fakultas Teknik.
Merupakan suatu kehormatan bagi Pak Mahros menjadi juri pada event nasional ini. Namun, mengapa panitia memilih dosen teknik untuk menjadi juri pada acara yang berbasis pertanian apalagi sosial ekonomi pertanian? “Begini pak, untuk sub tema yang lolos dalam 10 besar mayoritas adalah bertema teknologi. Maka dari itu kami amat membutuhkan juri dari teknik pak” begitu pesan jawaban via WhatsApp dari Silvia, salah satu panitia NEC Agrifair menjawab pertanyaan Pak Mahros. Tenyata dari empat dari sepuluh finalis dari sub tema teknologi; lima dari sub tema pertanian dan satu dengan sub tema pariwisata.
Para finalis ini telah diseleksi berkas terhadap 39 kelompok peserta. Jadi, pada kesempatan ini juri hanya menilai hanya presentasi mereka yang mendapat bobot penilaian 40%. Sisa 60 % nilai telah diperoleh dari juri sebelumnya atas karya tulis yang mereka kirim. Para finalis berupaya tampil dan menampilkan karya mereka terbaik. Para juri pun harus cermat menilai para peserta dengan mengajukan pertanyaan dan klarifikasi atas apa yang telah mereka sajikan. Hasil rekap penilaian akhirnya sang juara pertama dan kedua adalah kelompok dari Politeknik Negeri Jember (Polije). Sedangkan juara ketiga adalah grup dari ITS. Juara satu dari sub tema pertanian, sedangkan juara kedua dan ketiga dari sub tema teknologi.
(Pewarta: M. Darsin)