Kolaborasi Dosen Mesin, Mahasiswa, Dan Dosen Peternakan Unej Membantu Peternak Sapi di Desa Jelbuk, Jember

Tim pengabdian berpose bersama mitra kelompok tani

Pembangunan desa dengan anggaran APBDesa difokuskan untuk tiga hal (sesuai arahan Menteri Pembangungan Daerah Tertinggal/PDT) yaitu: (i) pemulihan ekonomi nasional dengan BUMDes sebagai ujung tombaknya, (ii) percepatan di bidang digitalisasi ekonomi, dan (iii) adaptasi kebiasaan baru atau desa aman COVID-19. Dengan fokus seperti itu, kadang ada bagian warga masyarakat desa yang tidak tersentuh anggaran desa yang cukup besar. Salah satu contohnya adalah para petani di desa Jelbuk, kecamatan Jelbuk, kabupaten Jember. Untuk menyokong ketercukupan kebutuhan hidup mereka, para petani di desa ini juga memelihara ternak berupa sapi, kambing atau unggas, sebagai usaha sampingan.

Survey ke kandang mitra

Untuk pakan sapi dan kambing, para petani mengandalkan rumput dan hijauan yang melimpah dari sawah dan ladang mereka. Namun, pada musim kemarau meraka harus merumput ke tempat yang agak jauh ke hutan terdekat. Sebenarnya ketersediaan pakan dapat diatasi dengan mengolah pakan dan menyimpannya dengan teknik fermentasi. Proses fermentasi pakan akan lebih cepat jika pakan dicacah lebih dulu. Untuk itulah tim Kelompok Riset dan Pengabdian Teknologi Manufaktur (Keris Dimas Teman) datang ke desa Jelbuk menawarkan solusi pencacah dengan mesin chopper.

Keris Dimas Teman diketuai oleh Mahros Darsin, PhD dan beranggotakan empat dosen yakni Dr. Koekoeh Koentjoro Wibowo; Ir. Hari Arbiantara Basuki , S.T., M.T.; dan Ir. Dwi Djumhariyanto, M.T.. Menurut Pak Mahros, kegiatan pengabdian ini untuk membantu para petani/peternak yang diketuai Bpk Mahfudz untuk meningkatkan produkvitas ternak melalui kontinyuitas pakan ternak yang mereka miliki. Kegiatan ini tidak lepas dari peran utama salah  satu anggota keris, Bapak Dwi Djumhariyanto yang memang asli dari Jelbuk dan melihat permasalahan tetangganya.

Diskusi Tim Keris Dimas Teman dengan Bpk Mahfudz sebagai ketua kelompok tani

Kegiatan pengabdian dimulai dari diskusi akan kebutuhan mesin chopper yang diinginkan sesuai kebutuhan mitra. Yang mereka inginkan adalah tipe yang tidak terlalu besar dan mudah dipindah atau digilir pakai oleh para anggota kelompok tani. Maka ditindaklnajuti dengan perancangan yang dibantu dua mahasiswa S-1: Irwan Ramadhana dan Ahmad Syaifuddin. Kemudian untuk manufaktur dan pengujian dibantu oleh mahasiswa S-2 sekaligus teknisi pada salah satu laboratoriumdi Fakultas Teknik yaitu Agus Feryanto. Pada uji coba mesin chopper ini tidak hanya mampu mencacah daun dan hijauan, bahkan mampu mencacah kertas yang akan digunakan oleh Keris ini sebagai salah satu bahan pembuatan egg tray.

Dr. Widodo dari PS Peternakan UNEJ menyampaikan cara membuat silase atau pakan fermentasi

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Tim Keris dimas Teman berolaborasi dengan kolega dosen dari Pogram Studi Peternakan Fakultas Pertanian UNEJ, yakni Dr. Widodo dan Bpk M. Wildan Jadmiko, MP selaku ketua program studi. Pada papaprannya Dr. Widodo menyampaikan bagaimana proses silase atau fermentasi pakan dengan bakteri anaerob.  Menurut beliau bahwa pakan fermentasi itu dapat bertahan lima sampai enam bulan. Jadi, ketersedian rumput dan hijauan yang melimpah pada musim hujan dapat difermetasi untuk sediaan pada musim kemarau.

Pada uji mesin pencacah diperoleh cacahan yang baik dan memenuhi kriteria untuk bahan dasar fermentasi. Mesin ini kecil dengan kapasitas 200 kg/jam dengan daya mesin 6.5 HP. Desain mesin pencacah difokuskan pada kemudahan dipindah (portability), mengikut permintaan mitra kelompok tani bahwa mesin supaya dapat digunakan bergilir di antara para anggota.

Para petani mitra begitu antusias mencoba mesin pencacah. Bahkan usai mencoba di lokasi ketua kelompok, langsung mesin ini didorong ke rumah beliau untuk mencacah pakan di sana. Sosialisasi  mesin chopper dan pembuatan pakan fermentasi pada 8 Oktober 2022 ini akan ditindaklanjuti dengan pemantauan dan bimbingan berkelanjutan, serta komunikasi melalui Mas Tatok (sapaan Bpk Dwi Djumahariyanto) yang tim dosen pengabdian sekaligus warga desa Jelbuk.

Antusiasme mitra pengabdian mencoba mesin chopper

Kegiatan ini juga diliput dan diberitakan pada beberpa media online, di antarnya:
a. Bhayangkara News
b. Deteksi
c. Media Indopos
d. Suara Global
e. Wira-wiri.com

(Pewarta: M.Darsin)

You may also like...