Seri Civitas Akademika Magister Teknik Mengabdi 1: Berbagi Ilmu Pembentukan Logam dan Perlakuan Panas dengan Pande Besi Desa Suger Kidul, Jember
Sebagai bentuk pengejawantahan ilmu kepada msyarakat secara langsung adalah dalam bentuk pengabdian masyarakat. Kali ini satu tim dosen Magister Teknik Mesin Universitas Jember berinisiatif berbgai ilmu dan pengalaman tentang pembentukan logam dan perlakuan panas dengan para pengrajin logam yang biasa disebut pande besi. Tim ini terdiri atas Dr Gaguk, Dr Agus dan Dr Salahuddin dan dua mahasiswa magister yaitu Zhara dan Masrukin. Lokasi para pande besi ini adalah di desa Suger Kidul, Kecamatan Suger Kabupaten Jember.
Ada sekitar 12 pande besi di desa ini. Mereka memiliki keterampilan mengolah besi dan baja secara turun temurun dari orang tua dan nenek moyang mereka. Produk utama mereka adalah peralatan pertanian sederhana seperti sabit; ada juga perkakas rumah tangga seperti pisau dapur dan golok. Selain itu, mereka sedang mengerjakan pisau sangkur pesanan TNI. Kepercayaan dari Kementerian Pertahanan ini menunjukkan bahwa kualitas produk mereka bagus dan teruji. Namun di sisi lain, ada masanya pesanan agak sepi atau sebaliknya ketika pesanan membanjir sehingga mereka kewalahan. Maka tim pengabdi dari Unej ini datang untuk berbagi tips manajemen produksi. Selain itu, atas produksi yang bervariasi maka tim berbagi berbagai ilmu tentang teknik perlakuan panas sesuai fungsi produk.
Sesi berbagi (sharing) ini berjalan langsung di arena produksi. Setelah mendengarkan dan melihat proses pembuatan salah satu produk pande besi ini, Dr Gaguk memberikan sedikit tips perlakuan panas kepada pengrajin pande besi. Menurut beliau, dengan bahasa yang mudah mereka pahami, besi panas jika dicelup ke cairan yang berbeda akan menghasilkan sifat besi yang berbeda. Misalnya untuk produk golok yang dalam penggunaanya berhubungan benda yang agak keras dan cara penggunaannya dengan menyunkan dengan sepenuh tenaga ke kayu misalnya, diperlukan sifat tangguh supaya tidak mudah cuil dan patah. Maka, setelah dibakar akan lebih baik jika dicelup di dalam oli. Lain halnya dengan pisau dapur yang pengunaanya lebih lembut dan untuk memotong bahan yang lebih lunak seperti sayur dan daging serta dalam penggunaanya tidak perlu diayun maka cukup keras di permukaan saja. Maka sambung beliau, pencelupan yang paling pas untuk bahan pisau adalah di dalam wadah berisi air.
Dalam hal produksi dan pemasaran, Dr Agus memberikan sedikit tips tentang penggunaan media media social dan media penjualan online via HP. Ada sebagaian dari para pande besi ini sudah berumur separuh baya lebih, sehingga sulit mengikuti atau bahkan tidak paham dengan HP.Namun, ada generasi penerus mereka yang muda dengan sangat mudah menerima arahan tentang penggunaan HP untuk promosi produk. Maka, dengan kerjasama yang tua dan muda akan terjadi kolanorasi kerja yang bagus.
Sebagai informasi, pakerjaan sebagi pande besi ini bisa dikatakan pekerjaan utama mereka. Namun pada umumnya mereka juga masih bertani. Sehingga, jika order menurun atau sepi, mereka tetap bisa eksis menghidupi keluarga dari hasil pertanian atau bekerja di bidang pertanian.
Selain berbagi ilmu, tim juga berbagi peralatan penunjang pekerjaan pande besi, salah satunya gerinda tangan dan batu gerinda. Dua perangkat ini sangat diperlukan bagi seorang pande besi untuk membantu memotong bahan dan membentuk produk misalnya lakukan pada pisau sangkur TNI dan untuk menghaluskan permukaan produk. Mereka sangat berterimakasih dengan adanya bantuan ini. Bapak Dr Salahuddin memberikan tips keselamatan penggunaan dua alat ini. Langsung diikuti dengan praktek.
(Pewarta: M.Darsin)