Dua Kartini Milenial Lulus Magister Teknik Mesin
Kurang lebih pada waktu yang bersamaan dua mahasiswi Pasca Sarjana Mesin Universitas Jember telah melampau tahap ujian tesis dan dinyatakan lulus. Mereka adalah Wahyu Nuri Wulandari dan Vita Mustika. Mereka bedua sama-sama berprofesi sebagi guru di SMK.
Bu Vita, begitu panggilan Vita Mustika di kalangan murid-murid dan koleganya di SMK, menyajikan hasil penelitian pada sidang ujian tesis tanggal 15 Januari 2021. Topik yang beliau ungkap adalah “Analisis kegagalan batang ulir pengatur panjang langkah mesin sekrap”. Analisis dilakukan dengan pemodelan menggunakan Finite Element Method (FEM). Topik ini diangkat dari studi kasus patahnya batang ulir tersebut pada salah satu mesin perkakas di bengkel permesinan di tempat beliau bekerja. Hasil analisis dibandingkan dengan pengamatan visual dan SEM bekas patahan benda tersebut. Dari tesis ini, Bu Vita sudah menghasilkan dua publikasi, satu di jurnal internasional dan satu pada conference proceeding.
Sementara Bu Wahyu menghadapi ujian tesis beliau pada 19 Januari 2021. Judul tesis yang disajikan adalah “Pengaruh media pendingin pada mesin gerinda terhadap karakteristik permukaan benda kerja”. Penelitian dalam upaya mencari solusi dan alternatif menuju “green manufacturing” melalui penggunaan cutting fluid dari bahan biodegradable. Bahan yang dipakai yaitu minyak nyamplung yang terbuat dari biji nyamplung (calophyllum inophyllum) yang banyak tumbuh di Jember dan Bondowoso. Riset ini tentu mendukung Rencana Induk Penelitin (RIP) Universitas Jember sebagai pusat unggulan teknologi maju untuk pendukung industri pertanian dan kesahatan. Dari hasil tesisnya telah dihasilkan publikasi pada International Conference on Climate Change and Sustainable Engineering (CCSE) 2019, diikuti dengan publikasi pada AIP Conference Proceedings. Lebih lengkapnya publikasi ini dapat dikases di sini.
Kedua Kartini Mesin ini memiliki persamaan. Beliau berdua adalah guru SMK. Bu Vita mengajar di SMK 2 Jember, sementara Bu Wahyu adalah seorang guru di SMK Plus Al-Maarif Singosari, Kabupaten Malang. Keduanya juga masuk di PSM TM sebagai angkatan 2016. Cukup lama memang keduanya untuk menuntaskan studi dan menyabet gelar Magister Teknik. Namun, suatu pelajaran luar biasa, bahwa di sela kesibukan beliau menjadi guru masih dapat menyelesaikan studi, menimba ilmu, dan memikirkan kemajuan ilmu untuk ditularkan ke anak didiknya di SMK. Hal ini juga membuktikan bahwa wanita bisa. Sekaligus menghapus stigma lama bahwa bidang keilmuan Teknik Mesin adalah hanya untuk lelaki. Sama sekali tidak! Fenomena telah berubah dan bidang mesin sekarang sudah woman friendly.
Usai studi magister, kedua Kartini Milenial ini balik mengajar di SMK tempat mereka berkiprah sebelumnya. Tentunya dengan sebuah semangat dan harapan baru bagi semuanya: siswa, kolega guru, dan institusinya.
Selamat berkarya para Kartini milenial!
(Pewarta: M. Darsin)