Dr Mahros mengikuti pelatihan Unair Editing Program Batch 1
Salah satu kemampuan utama yang harus dimiliki dosen adalah menulis dan memublikasikan hasil penelitian pada jurnal ilmiah. Tidak hanya level nasional, bahkan internasional. Tidak hanya sekedar internasional, bahkan terindeks pada pengindeks internasional terkemuka dan pada peringkat unggul, seperti Scopus Q1 atau Web of Sciences. Untuk menunjang dan meingkatkan kemampuan ini, baik secara inisiatif individu tiap dosen maupun secara melembaga, perlu dilatih dan diasah kemampuan dosen dalam menulis yang satu ini. Seiiring dengan misi tersebut, UNAIR melalui Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) menawarkan program Airlangga Editing Program. Kali ini baru rintisan dan dinamai AEP Batch 1. Acara ini berlangsung intensif di Hotel Bumi Surabaya (Bumi Surabaya City Resort) Senin-Selasa, 28-29 Maret 2022.
Acara dibuka oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., M.Si. dilanjutkan dengan tujuh materi terkait publikasi pada hari pertama dan dua meteri pada hari kedua. Pada hari pertama acara dihelat sampai malam dengan break siang untuk Ishoma dan check in hotel serta ishoma sore. Pada malam usai makan malam acara dilanjutkan satu materi lagi.
Para pemateri kebanyakan masih sangat muda dan penuh semangat. Tidak banyak teori yang mereka ungkap, tapi best practices atau pengalaman mereka dalam publikasi internasional berkelas. Walau muda, pengalaman publikasi mereka di jurnal internasional terindek Scopus Q1 sudah cukup banyak. Bahkan mereka sudah tidak target Q1 lagi, namun sudah Tier 1, sebuah istilah bagi jurnal Q1 yang paling banyak diminati para scientist untuk tempat publikasi. Kebanyakan mereka dosen muda lulusan luar negeri dan mendapat pengalaman publikasi dari para supervisor mereka selama studi. Budaya baik itu mereka lanjutkan dan mereka tularkan ke kolega sesama dosen UNAIR. Bahkan dengan program AEP Batch 1 ini sudah UNAIR sudah selangkah lebih maju untuk mengajak universitas lain maju bersama terutama di bidang publikasi internasional berkualitas.
Tak kurang dari 60 peserta yang hadir langsung di acara ini dari berbagai universitas yang tersebar di seluruh nusantara. Sekilas berkenalan dan dari peserta yang mengajukan pertanyaan ada yang dari Samarinda, Palu, Makassar, Padang, Belitung, Batam, dan tentu dari pulau Jawa dari Banten sampai Banyuwangi. Ada juga dari lembaga BRIN ikut hadir. Tercatat jumlah peserta ada 142 orang gabungan luring dan daring.
Selain pemberian materi, panitia menyediakan pembimbing dengan istilah keyscientist yang membimbing dan mengarahkan draft publikasi peserta untuk sampai terbit. Bahkan secara berkelakar Prof. Drs. Hery Purnobasuki, M.Si., Ph.D selaku ketua panitia “mengancam” bahwa honor keyscientist tidak akan diberikan sampai paper yang dibimbing terbit paling lambat Desember tahun ini. Satu keyscientist menangani beberapa peserta pelatihan. Bimbingan intensif dilaksanakan sejak sebelum acara workshop dimulai dan terus dilanjutkan sampai paper terbit.
Pada akhir acara sebelum penutupan ada sesi kesan dan pesan dari para peserta yang diwakili oleh lima peserta yang kebanyakan dari luar Jawa. Kesan mereka luar biasa dan sangat berterima kasih telah diberi kesempatan mengikuti acara workshop ini. Bagi penulis pribadi, ibarat HP dalam keadaan low-batt mendapat fasilitas fully fast charging.
Gambar 5. Kesan dan pesan dari wakil peserta bersama Prof Herry (insert: penulis) .