Dr Nasrul menjadi keynote speaker pada webinar new normal energi baru dan terbarukan
Pada Sabtu 11 Juli 2020 telah diselenggarakan webinar dengan judul “New Normal Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia” dengan salah satu keynote speaker Dr Nasrul Ilminnafik. Beliau berdampingan dengan dua keynote speaker lain yaitu Fuadi Arif Nasution, ST, M.Eng bekerja sebagai komersial energi baru terbarukan di PT. Pertamina dan Bapak Harris, S.T., M.T. dari Kementerian ESDM. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI) Regional 3.
Pada paparannya Dr Nasrul berbagi pengalaman tentang pemanfaatan energy terbarukan yang dilakukan oleh beliau dan tim riset bidang konversi energi dari Universitas Jember. Di antaranya masalah pemanfaatan biogas dari limbah sayur, ampas tempe dan tahu menjadi biogas beserta reaktornya. Ada juga upaya konversi dari BBM ke BBG yang dilakukan para mahasiswa pada kendaraan bermotor. Aneka briket dari biomasa sekilas dengan pemrosesan dan uji karakteristik pembakarannya juga disajikan. Tidak ketinggalan, pegiat di Mayarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) ini menyajikan hasil penelitian tentang energi surya dan pemanfaatannya seperti penyerap energi matahari dengan bantuan phase change material (PCM) yang sedang trendi untuk pemanas air bagi keperluan hotel dan rumah tangga. Biodiesel dari minyak nyamplung juga menjadi perhatian peneliti yang konsen di bidang pembakaran ini. Selain itu, berbagai pengalaman meneliti kemungkinan dual fuel antara BBM dengan bahan bakar hasil gasifikasi dari sekam padi. Tentunya perlu ada alat tambahan untuk memungkinkan pemanfaatan dua bahan bakar untuk satu kendaraan. Untuk itu peralatan yang disebut sebagai syn-gas telah dibuat dan diuji performanya.
Pembicara kedua adalah Bapak Harris, S.T., M.T dari Kementerian ESDM dan sekaligus Ketua Bidang Teknologi, Training dan Edukasi Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI). Beliau banyak memaparkan masalah aturan atau regulasi dari pemerintah masalah energy baru dan terbarukan (EBT). Dengan adanya pandemi covid-19 ini sektor energi agak terganggu dengan karena beberapa hal di antaranya kurs USD dan Euro yang melonjak terhadap rupiah, beberapa karyawan di sektor pembangkitan energi yang terjangkit covid-19, sampai dengan turunnya penggunaan energi listrik di sector industri, misalnya di Jawa-Bali turun 9,55%. Namun di era new normal ini, diharapkan ada beberapa stimulus dan kebijakan pemerintah yang dapat mempercepat pemanfaatan energi baru dan terbarukan energi bersih di Indonesia menyongsong energi bersih (EBTKE). Karena menurut beliau investasi bidang EBTKE ini menghasilkan pengembalian 3-8 kali lebih besar dari pada energi fosil. Ditambah lagi, investasi bidang EBTKE akan membangkitkan 63 juta pekerjaan baru di tahun 2050.
Pembicara ketiga adalah Fuadi Arif Nasution, ST, M.Eng bekerja Senior Analyst NRE Commercial Development PT. Pertamina (Persero) dan bagian Regulasi, Kebijakan dan Penasihat di METI. Beliau menggantikan Andiyanto Hidayat Direktur Aneka Energi Baru dan terbarukan PT Pertamina yang mendadak berhalangan menyampaikan materi webinar. Paparannya berjudul “New and renewable energy bussiness in PT Pertamina: pemanfaatan EBT post covid-19”.
Tampilnya Dr Nasrul sebagai salah satu keynote speaker dalam webinar ini menunjukkan pengakuan publik akan kepakaran salah satu staf pengajar di PS Magister Teknik Mesin di dunia energi baru dan terbarukan. Webinar ini diikuti sekitar 102 peserta dari seluruh Indonesia. Acara sangat menarik para peserta webinar terbukti dengan berbagi pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan via chat atau langsung pada teleconference.