Dr Mahros didaulat menjadi moderator Indonesia Scholarship Scientific Summit and OISAA Symposium Asia-Oceania


Membangun jejaring internasional sangat penting untuk meningkatkan mutu pembelajran dan riset di perguruan tinggi. Dari Pak Danang Yudistiro yang sedang studi S-3 di Taiwan, Dr Mahros mendapat tawaran untuk menjadi salah sstu moderator pada acara Indonesia Scholarship Scientific Summit and OISAA Symposium Asia-Oceania. Acara ini adalah agenda tahunan diselanggaran oleh PPI Taiwan dan berkolaborasi dengan PPI Oceania. Acara selam tiga hari 25-27 Juni 2021. Tanggal 25 dan 27 diisi para oleh keynote speakers; tanggal 26 symposisum parallel sesuai bidang keilmuan. Pak Mahros mendapat tawaran dan menyetujui untuk menjadi moderator pada sesi 3 hari ketiga dengan presenter Prof Erry Yulian dari IIUM Malysia.

J


Topik yang dibahas adalah “Rebuilding Post-Pandemic Indonesia: Education must take a leading role”. Prof Erry begitu panggilan keysnote speaker ini menjelaskan panjang lebar tentang keadaan pada saat dan pasca pandemii dan apa yang mestinya diperbuat oleh pemerintah. Menurut beliau bidang pendidikan harus terdepan berperan dalam “penyembuhan” bekas luka pendemi, kata doctor lulusan Manufacturing Systems Engineering, The University of Huddersfield – UK ini. Berbagai strategi beliau ungkapkan, salah satunya adalah mempercepat internasionalisasi perguruan tinggi. Kalau tidak, kita akan tetap tetinggal. Pada saat ini, pendidikan tinggi sebagai salah pemasok income nyata di berbagai Negara dan bukan lagi tabu.

Sebagai moderator, Dr Mahros harus cermat mengikuti presentasi dan merekap pertanyaan baik langsung atau via chat di Zoom. Peserta sangat antusias, terbukti dengan banyaknya tanggapan dari mereka. Sampai waktu berakhir belum semua tanggapan dan pertanyaan dari peserta direspon oleh keynote speaker.
Acara hari kedua ini ditutup oleh Prof drh Aris Junaedi, PhD., Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dijen Dikti Mewakili dirjen DIKTI
Ada pengalaman berharda yang dapat dipetik dari menjadi keynote speaker ini. Salah satunya sebelum tampil bareng dengan keynote speaker Prof Erry, Dr Mahros diberi kesempatan berbincang di ruang zoom terpisah untuk koordinasi bagaimana teknis pelaksanaan speech. Pada kesempatan ini, abnyak obrolan yang dapat mengarah ke kerjasama antar person atau antar lembaga. Antar person karena bidang studi dan bidang riset antara Prof Erry dan Dr Mahros banyak kemiripan yaitu Manufacturing. Selain itu antara keynote speaker dan moderator ternyata sama-sama alumni beasiswa DIKTI. Hanya saja Prof Erry jauh lebih senior dan usai studi setelah mencoba bekerja di berbgai institusi di Indonesia akhirnya menjadi pengajar di IIUM Malysia. Tambahan lagi, bahwa keduanya pernah mengenyam pendidikan tinggi di Inggris, membuat perbincangan menjelang acara inti semakin cair.

Semoga saja kerjasama bias berlanjut. Terima kasih kepada Pak Danang yang telah mengenalkan dan menawarkan Dr Mahros kepada panitia symposisum.

You may also like...